1. Beri pemahaman Anak-anak pada umumnya masih lebih mudah diberikan sebuah pemahaman. Cobalah beri tahu pada anak Anda mengenai beberapa hal positif mengenai badut. Mulai dari kelucuannya dan lain sebagainya. Beri tahu anak-anak bahwa badut juga manusia sama seperti kita.
Coba memahami mengapa anak bisa sampai takut pada badut. Jika pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan pada badut. Cobalah beri pengertian pada anak Anda bahwa badut tersebut tidak jahat dan hanya bertujuan untuk menghibur saja. 2. Jangan ditakut-takutiYang kedua, jika anak Anda mengalami rasa takut pada badut, jangan ditambah dengan menakutinya lagi dan menambah image atau kesan buruk terhadap badut. Salah satu contohnya adalah mengucapkan hal-hal seperti di bawah ini :
“Kalau nakal nanti, di datangi badut lho.”
Mungkin ucapan tersebut sederhana dan juga hanya bertujuan untuk membuat anak Anda lebih baik. Akan tetapi, nyatanya hal tersebut akan menambah kesan negatif pada badut di pikiran anak Anda dan memperparah rasa takutnya.
3. Biasakan Agar rasa takut anak Anda pada badut semakin berkurang, maka Anda perlu membiasakan anak Anda dengan sosok badut ini.
Biasakan dari hal kecil seperti terbiasa dengan cerita baik tentang badut, membeli beberapa karakter badut yang baik, serta membiasakan anak Anda dengan sosok badut. Namun yang perlu diingat adalah jangan terlalu memaksakannya.
Jangan sampai karena Anda terlalu memaksakan, hal tersebut justru akan menambah kesan buruk terhadap badut.
4. Ajak interaksi secara langsung Jika anak Anda sudah mulai terbiasa dengan karakter badut ini, Anda bisa mulai mengajak anak Anda berinteraksi secara langsung dengan karakter badut ini.
Agar lebih mudah dan anak Anda merasa tidak takut, sebaiknya Anda mengajak anak Anda untuk bertemu dengan badut karakter sesuai dengan tokoh kartun favoritnya. Contohnya, apabila anak Anda menyukai kartun Masha & the Bear, maka ajak anak Anda bertemu dengan badut karakter Masha & the Bear.
Hal ini akan mengurangi rasa takut anak Anda. Setelah itu, tunjukkan bahwa badut tersebut bisa melakukan berbagai hal lucu seperti berjoget, dsb. Yang pasti hal tersebut harus mampu membuat anak Anda merasa senang dan terhibur.
|